Kamis, 30 Mei 2013

materi Perspektif Global


PERSPEKTIF GLOBAL DARI VISI POLITIK, SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI
Disampaikan pada mata kuliah; Perspektif Global
UNIVERSITAS TERBUKA Pokjar Kotabunan”

Oleh: Mulyadi Indra Hannas, S.Pd, MM

Perspektif Global dapat kita gambarkan sebagai suatu paradigma, cara pandang dan cara berpikir terhadap suatu masalah, kejadian dan kegiatan dari sudut kepentingan Global atau Internasional. Cara pandang secara meng-global demikian timbul akibat suatu kesadaran bahwa hidup dan kehidupan ini adalah untuk kepentingan global. Sering kali kita tidak menyadari bahwa apa yang kita lakukan di lingkungan kita dapat berpengaruh pada tataaran global atau Internasional. Dalam berpikir seseorang harus berpikir global, dan dalam bertindak dapat secara lokal “Think Globaly and act Localy”.
Dewasa ini perkembangan teknologi komunikasi dan informasi atau yang lebih dikenal dengan ICT telah membongkar sekat-sekat atau hambatan sistem komunikasi – informatika, yang diusung lewat mainstream Globalisasi.
Globalisasi tidak hanya mempengaruhi perspektif kita pada tatanan culture and value, tapi juga mempengaruhi visi kita pada ranah sosial lainnya, khususnya dilihat dari sudut ilmu-ilmu sosial dan ilmu lain yang terkait seperti Perspektif Global dari visi politik, sosiologi, antropologi.
                                   
A. Perspektif global dari visi Politik

Definisi  ilmu Politik
Ilmu politik mempelajari negara, tujuan-tujuan negara dan lembaga-lembaga yang akan melaksanakan tujuan-tujuan  itu (Roger F. Soltau).
Dalam perspektif global, hubungan suatu negara dengan negara-negara lain adalah hal yang pokok.
Jenis hubungan antar negara ditinjau dari jangkauannya:
-    Jangkauan Regional: Antarbangsa atau antarnegara di suatu kawasan (tetangga), misalnya di kawasan Asia Tenggara.
-    Jangkauan Internasional: Antarbangsa atau antarnegara di berbagai belahan dunia.
-    Jangkauan Global: Antarsemuabangsa atau antarsemuanegara di dunia ini.
Secara politik, Negara dengan tujuan dan lembaga-lembaganya dari waktu ke waktu mengalami Perubahan. Setiap perubahan politik di Negara-negara lain yang telah maju seperti; USA, Jerman, Inggris, RRC, Jepang, dan lain-lain harus diantisipasi dan diperhitungkan pengaruhnya terhadap perkembangan politik bagi Negara-negara berkembang seperti Indonesia, serta sebaliknya.

Konteks Politik Indonesia
Politik luar negeri Indonesia adalah bebas aktif yang menjadi landasan kerja sama di bidang ekonomi dengan negara-negara lain. Bebas, artinya bangsa Indonesia tidak memihak pada salah satu blok yang ada di dunia. Jadi, bangsa Indonesia berhak bersahabat dengan negara mana pun asal tanpa ada unsur ikatan tertentu. Bebas juga berarti bahwa bangsa Indonesia mempunyai cara sendiri dalam menanggapi masalah internasional. Aktif, berarti bahwa bangsa Indonesia secara aktif ikut mengusahakan terwujudnya perdamaian dunia.
Stabilitas dan kemajuan politik Indonesia, khususnya politik luar negeri, berpengaruh pada kondisi politik global, contohnya dampak Konferensi Asia Afrika (KAA yang menghasilkan Dasasila Bandung /Bandung Declaration) dan Gerakan Non-Blok (GNB khususnya untuk mendukung perdamaian dunia).

Negara Republik Indonesia sebagai warga dunia, tidak dapat melepaskan diri dari pengaruh perkembangan di negara-negara lain. Perkembangan di negara-negara lain selalu berpengaruh terhadap kehidupan politik, khususnya politik luar negeri Indonesia. Perubahan peta politik membawa dampak luas pada tatanan global di bidang politik, ekonomi, sosial, dan IPTEK. Perspektif global dari perubahan peta politik tersebut, membawa dampak pada berbagai aspek hubungan luar negeri Indonesia.


B.    Perspektif global dari visi Sosiologi

Definisi  Sosiologi
Sosiologi adalah studi ilmiah tentang fenomena yang timbul akibat hubungan kelompok- kelompok umat manusia, studi tentang manusia dan lingkungan manusia dalam hubungannya satu sama lain (Frank H. Hankins).
Objek utamanya adalah hubungan antarmanusia dalam lingkungan sosial di mana terjadi interaksi sosial yang semakin lama semakin luas dan berkembang. Mulai dari keluarga, teman sepermainan, tetangga, sekampung, sekota, regional provinsi, sampai ke tingkat global antarbangsa.
Motif interaksi sosial sangat beragam dilandasi oleh tujuan tertentu. Contohnya hubungan antara produsen dan konsumen yang dilandasi oleh motif ekonomi.
Akibat interaksi sosial yang makin intensif sampai ke tingkat global, menunjukkan perubahan sosial di masyarakat sampai ke proses Modernisasi.

Dampak kemajuan, penerapan, dan permanfaatan IPTEK di bidang transportasi dan komunikasi menjadikan interaksi sosial baik secara langsung (misalnya di pasar swalayan) maupun tidak langsung (misalnya on-line shopping) ini semakin intensif dan meluas menembus batas-batas local, regional, nasional, internasional, sampai global sekalipun. Hal ini tentunya membawa perubahan sosial, kemajuan sosial yang berdampak luas terhadap opini, kecerdasan, nalar dan wawasan manusia yang mengalaminya.  Pengetahuan, ilmu, dan pengenalan teknologi berdampak luas pada tatanan sosial dan telah memasuki kehidupan segala lapisan masyarakat secara local, regional, bahkan juga global. Contohnya jenis makanan khas setempat yang telah menyebar ke segala tempat bahkan juga di manca negara, seperti misalnya makanan khas Indonesia tempe yang kini terkenal di Jepang. Contoh lainnya adalah jenis permainan atau kebudayaan lokal/tradisional yang kini terkenal di segala penjuru dunia, misalnya pencak silat, gamelan, tari-tarian Bali, dsb.

Kegiatan sehari-hari seperti belajar dan olah raga juga merasakan dampak globalisasi, misalnya pertukaran pelajar dan pertandingan olah raga antarnegara seperti sea games ataupun olimpiade, dsb.
Semua contoh-contoh di atas adalah sebagian bukti bahwa interaksi sosial, hubungan antarmanusia, sudah semakin meluas.
Hal ini tentunya membawa dampak positif (menambah pengalaman dan kemampuan, pertukaran nilai, dst) maupun negatif (pergaulan bebas, pemakaian obat-obat terlarang, sadisme,dst) bagi kehidupan sosial di negara yang mengalaminya. Dampak positif yang ada patut disyukuri dan dijadikan sesuatu yang bermakna. Dari peristiwa dan interaksi sosial yang ada, menyadarkan manusia agar menghargai satu sama lain karena manusia sama harkat dan derajatnya di sisi Tuhan YME. Sedangkan dampak negatif yang ada wajib diwaspadai oleh semua pihak. Harus menjadi perhatian dan kepedulian kita bahwa ada kelompok manusia yang bertujuan komersial dan barangkali juga bertujuan politik yang secara sengaja melakukan penetrasi budaya untuk meracuni dengan tujuan menghancurkan generasi muda bangsa tersebut. Kita harus secara aktif mencari alternatif pemecahannya.

C. Perspektif global dari visi Antropologi

Definisi Antropologi
Antropologi, khususnya Antropologi Budaya merupakan studi tentang manusia dengan kebudayaannya (Koentjaraningrat (1990: 1112)).
Antropologi adalah studi tentang manusia dengan pekerjaannya, lebih menitikberatkan kepada kebudayaan sebagai hasil pengembangan akal pikiran manusia (F.A. Hoebel).

Sudut pandang Antropologi terhadap perspektif global terarah pada keberadaan dan perkembangan  budaya dengan kebudayaan dalam konteks global.

Hakikatnya, perkembangan aspek kehidupan apapun mulai dari tingkat lokal sampai ke tingkat global, dasarnya terletak pada budaya dengan kebudayaan yang menjadi milik otentik umat manusia. Perkembangan serta kemajuan yang ada di sekitar kita merupakan hasil pengembangan akal pikiran manusia atau hasil pengembangan budaya sebagai perkembangan kebudayaan. Proses dan arus globalisasi dalam kehidupan sesungguhnya adalah proses global kemampuan budaya atau proses kebudayaan.
IPTEK yang terus berkembang merupakan produk akal pikiran manusia. Manusia harus mengembangkan dan meningkatkan daya pikir yang aktif kritis agar dapat menghindar dari ketergantungan terhadap IPTEK.
Sudut pandang Antropologi terhadap perspektif global, berarti mengamati, menghayati, dan memprediksi perkembangan kebudayaan secara menyeluruh yang aspek serta unsur-unsurnya berkaitan satu sama lain terintegrasi dalam kehidupan umat manusia.
Pendidikan tidak dapat terlepas dari interaksi sosial. Suasana kondusif sangat ditentukan oleh ketentraman, jaminan peraturan, kepemimpinan, dan pemerintahan yang stabil (politik) sehingga tumbuh ketenangan hati dan kesadaran dalam diri.
Kejadian-kejadian global dapat diketahui oleh jutaan manusia di berbagai belahan dunia dalam waktu yang singkat berkat perkembangan IPTEK (radio, TV, internet, dsb). Peristiwa, proses, dan arus global yang demikian merupakan pengetahuan, pengalaman kehidupan sehari-hari, namun kita semua wajib memilah-milah mana yang berdampak positif bagi perkembangan dan peningkatan kualitas SDM generasi muda.
Dalam kehidupan manusia yang semakin terbuka, persilangan kebudayaan sudah menjadi suatu kebutuhan karena proses tersebut tidak dapat dicegah apabila suatu negara ingin menjadi bagian dari warga dunia. Untuk itu, ditinjau dari perspektif budaya dan Antropologi, kewaspadaan terhadap dampak negatif harus menjadi kepedulian kita semua.