PERSPEKTIF GLOBAL DARI VISI POLITIK,
SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI
“Disampaikan
pada mata kuliah; Perspektif Global
UNIVERSITAS TERBUKA Pokjar Kotabunan”
Oleh: Mulyadi Indra Hannas, S.Pd, MM
Perspektif Global dapat kita gambarkan sebagai suatu paradigma, cara pandang dan cara berpikir terhadap suatu masalah,
kejadian dan kegiatan dari sudut kepentingan Global atau Internasional. Cara
pandang secara meng-global demikian
timbul akibat suatu kesadaran bahwa hidup dan kehidupan ini adalah untuk
kepentingan global. Sering kali kita tidak menyadari bahwa apa yang kita
lakukan di lingkungan kita dapat berpengaruh pada tataaran global atau
Internasional. Dalam berpikir seseorang harus berpikir global, dan dalam
bertindak dapat secara lokal “Think
Globaly and act Localy”.
Dewasa ini perkembangan teknologi komunikasi dan
informasi atau yang lebih dikenal dengan ICT telah membongkar sekat-sekat atau
hambatan sistem komunikasi – informatika, yang diusung lewat mainstream Globalisasi.
Globalisasi tidak hanya mempengaruhi perspektif kita pada tatanan
culture and value, tapi juga
mempengaruhi visi kita pada ranah sosial lainnya, khususnya dilihat dari sudut
ilmu-ilmu sosial dan ilmu lain yang terkait seperti Perspektif Global dari visi
politik, sosiologi, antropologi.
A. Perspektif global dari visi Politik
Definisi ilmu Politik
Ilmu politik mempelajari negara, tujuan-tujuan negara
dan lembaga-lembaga yang akan melaksanakan tujuan-tujuan itu (Roger F.
Soltau).
Dalam
perspektif global, hubungan suatu negara dengan negara-negara lain adalah hal
yang pokok.
Jenis
hubungan antar negara ditinjau dari jangkauannya:
-
Jangkauan Regional: Antarbangsa atau antarnegara di suatu kawasan (tetangga), misalnya di
kawasan Asia Tenggara.
-
Jangkauan Internasional: Antarbangsa atau antarnegara di berbagai belahan
dunia.
-
Jangkauan Global: Antarsemuabangsa atau antarsemuanegara di dunia ini.
Secara politik, Negara
dengan tujuan dan lembaga-lembaganya dari waktu ke waktu mengalami Perubahan. Setiap
perubahan politik di Negara-negara lain yang telah maju seperti; USA, Jerman,
Inggris, RRC, Jepang, dan lain-lain harus diantisipasi dan diperhitungkan pengaruhnya
terhadap perkembangan politik bagi Negara-negara berkembang seperti Indonesia, serta sebaliknya.
Konteks Politik Indonesia
Politik luar negeri Indonesia adalah bebas aktif yang
menjadi landasan kerja sama di bidang ekonomi dengan negara-negara lain. Bebas, artinya bangsa Indonesia tidak
memihak pada salah satu blok yang ada di dunia. Jadi, bangsa Indonesia berhak
bersahabat dengan negara mana pun asal tanpa ada unsur ikatan
tertentu. Bebas juga berarti bahwa bangsa Indonesia mempunyai cara sendiri
dalam menanggapi masalah internasional. Aktif, berarti bahwa bangsa Indonesia secara aktif ikut
mengusahakan terwujudnya perdamaian dunia.
Stabilitas dan kemajuan politik Indonesia, khususnya
politik luar negeri, berpengaruh pada kondisi politik global, contohnya dampak
Konferensi Asia Afrika (KAA – yang menghasilkan
Dasasila Bandung /Bandung Declaration) dan Gerakan Non-Blok (GNB –
khususnya untuk mendukung perdamaian dunia).
Negara Republik Indonesia sebagai warga dunia, tidak
dapat melepaskan diri dari pengaruh perkembangan di negara-negara lain.
Perkembangan di negara-negara lain selalu berpengaruh terhadap kehidupan
politik, khususnya politik luar negeri Indonesia. Perubahan peta politik
membawa dampak luas pada tatanan global di bidang politik, ekonomi, sosial, dan
IPTEK. Perspektif global dari perubahan peta politik tersebut, membawa dampak
pada berbagai aspek hubungan luar negeri Indonesia.
B. Perspektif global
dari visi Sosiologi
Definisi Sosiologi
Sosiologi adalah studi ilmiah tentang fenomena yang
timbul akibat hubungan kelompok- kelompok umat manusia, studi tentang manusia
dan lingkungan manusia dalam hubungannya satu sama lain (Frank H. Hankins).
Objek
utamanya adalah hubungan antarmanusia dalam lingkungan sosial di mana terjadi
interaksi sosial yang semakin lama semakin luas dan berkembang. Mulai dari
keluarga, teman sepermainan, tetangga, sekampung, sekota, regional provinsi,
sampai ke tingkat global antarbangsa.
Motif
interaksi sosial sangat beragam dilandasi oleh tujuan tertentu. Contohnya
hubungan antara produsen dan konsumen yang dilandasi oleh motif ekonomi.
Akibat
interaksi sosial yang makin intensif sampai ke tingkat global, menunjukkan
perubahan sosial di masyarakat sampai ke proses Modernisasi.
Dampak kemajuan, penerapan, dan permanfaatan IPTEK di
bidang transportasi dan komunikasi menjadikan interaksi sosial baik secara
langsung (misalnya di pasar swalayan) maupun tidak langsung (misalnya on-line
shopping) ini semakin intensif dan meluas menembus batas-batas local, regional,
nasional, internasional, sampai global sekalipun. Hal ini tentunya membawa
perubahan sosial, kemajuan sosial yang berdampak luas terhadap opini, kecerdasan,
nalar dan wawasan manusia yang mengalaminya. Pengetahuan, ilmu, dan
pengenalan teknologi berdampak luas pada tatanan sosial dan telah memasuki
kehidupan segala lapisan masyarakat secara local, regional, bahkan juga global.
Contohnya jenis makanan khas setempat yang telah menyebar ke segala tempat
bahkan juga di manca negara, seperti misalnya makanan khas Indonesia tempe yang
kini terkenal di Jepang. Contoh lainnya adalah jenis permainan atau kebudayaan
lokal/tradisional yang kini terkenal di segala penjuru dunia, misalnya pencak
silat, gamelan, tari-tarian Bali, dsb.
Kegiatan sehari-hari seperti belajar dan olah raga
juga merasakan dampak globalisasi, misalnya pertukaran pelajar dan pertandingan
olah raga antarnegara seperti sea games ataupun olimpiade, dsb.
Semua
contoh-contoh di atas adalah sebagian bukti bahwa interaksi sosial, hubungan
antarmanusia, sudah semakin meluas.
Hal ini tentunya membawa dampak positif (menambah
pengalaman dan kemampuan, pertukaran nilai, dst) maupun negatif (pergaulan bebas,
pemakaian obat-obat terlarang, sadisme,dst) bagi kehidupan sosial di negara
yang mengalaminya. Dampak positif yang ada patut disyukuri dan dijadikan
sesuatu yang bermakna. Dari peristiwa dan interaksi sosial yang ada,
menyadarkan manusia agar menghargai satu sama lain karena manusia sama harkat
dan derajatnya di sisi Tuhan YME. Sedangkan dampak negatif yang ada wajib
diwaspadai oleh semua pihak. Harus menjadi perhatian dan kepedulian kita bahwa
ada kelompok manusia yang bertujuan komersial dan barangkali juga bertujuan
politik yang secara sengaja melakukan penetrasi budaya untuk meracuni dengan
tujuan menghancurkan generasi muda bangsa tersebut. Kita harus secara aktif
mencari alternatif pemecahannya.
C. Perspektif global dari visi
Antropologi
Definisi
Antropologi
Antropologi, khususnya Antropologi Budaya merupakan
studi tentang manusia dengan kebudayaannya (Koentjaraningrat (1990: 1112)).
Antropologi
adalah studi tentang manusia dengan pekerjaannya, lebih menitikberatkan kepada
kebudayaan sebagai hasil pengembangan akal pikiran manusia (F.A. Hoebel).
Sudut
pandang Antropologi terhadap perspektif global terarah pada keberadaan dan
perkembangan budaya dengan kebudayaan dalam konteks global.
Hakikatnya, perkembangan aspek kehidupan apapun mulai
dari tingkat lokal sampai ke tingkat global, dasarnya terletak pada budaya
dengan kebudayaan yang menjadi milik otentik umat manusia. Perkembangan serta
kemajuan yang ada di sekitar kita merupakan hasil pengembangan akal pikiran
manusia atau hasil pengembangan budaya sebagai perkembangan kebudayaan. Proses
dan arus globalisasi dalam kehidupan sesungguhnya adalah proses global
kemampuan budaya atau proses kebudayaan.
IPTEK
yang terus berkembang merupakan produk akal pikiran manusia. Manusia harus
mengembangkan dan meningkatkan daya pikir yang aktif kritis agar dapat
menghindar dari ketergantungan terhadap IPTEK.
Sudut pandang Antropologi terhadap perspektif global,
berarti mengamati, menghayati, dan memprediksi perkembangan kebudayaan secara
menyeluruh yang aspek serta unsur-unsurnya berkaitan satu sama lain
terintegrasi dalam kehidupan umat manusia.
Pendidikan
tidak dapat terlepas dari interaksi sosial. Suasana kondusif sangat ditentukan
oleh ketentraman, jaminan peraturan, kepemimpinan, dan pemerintahan yang stabil
(politik) sehingga tumbuh ketenangan hati dan kesadaran dalam diri.
Kejadian-kejadian global dapat diketahui oleh jutaan
manusia di berbagai belahan dunia dalam waktu yang singkat berkat perkembangan
IPTEK (radio, TV, internet, dsb). Peristiwa, proses, dan arus global yang
demikian merupakan pengetahuan, pengalaman kehidupan sehari-hari, namun kita
semua wajib memilah-milah mana yang berdampak positif bagi perkembangan dan
peningkatan kualitas SDM generasi muda.
Dalam kehidupan manusia yang semakin terbuka,
persilangan kebudayaan sudah menjadi suatu kebutuhan karena proses tersebut
tidak dapat dicegah apabila suatu negara ingin menjadi bagian dari warga dunia.
Untuk itu, ditinjau dari perspektif budaya dan Antropologi, kewaspadaan
terhadap dampak negatif harus menjadi kepedulian kita semua.